Patung Budha Gus Dur ( ini Penghormatan apa Pelecehan ? )


Patung Budha Gus Dur: Resiko Pluralisme, Kiyai Disamakan dengan Budha

MAGELANG (voa-islam.com) – Kontroversi Gus Dur Bapak Pluralisme Indonesia masih berlanjut, meski Gus Dur sudah berpulang 40 hari yang lalu. Beberapa  seniman asal Jawa Tengah menyambut gelar Gus Dur Bapak Pluralisme yang disematkan oleh Presiden SBY di Pesantren Tebuireng, Jombang, Kamis (31/12/2009), dengan memahat patung Budha berkepala Gus Dur.

Ide mem’budha’kan  Gus Dur dalam bentuk patung itu bermula dari keinginan para seniman pahat untuk menghormati dan mengenang mendiang Gus Dur sebagai pejuang pluralisme Indonesia. Dari ide itulah, Cipto Purnomo, aktivis Komunitas Seniman Borobudur Indonesia membuat patung Budha berkepala Gus Dur yang  diberi tema “Sinar Hati Gus Dur.”

Spontan, patung Gus Dur Budha itu menuai protes dari Dewan Pengurus Pusat Pemuda Theravada Indonesia (DPP PATRIA). Mereka tersinggung karena menganggap patung itu menyerupai Buddha.

“Kami akan mengajukan keberatan kepada seniman Bapak Cipto Purnomo yang telah menghasilkan karya seni ini. Yang mungkin karena ketidaktahuannya, telah merendahkan figur dari Guru Agung kami dan juga Guru Agung Dunia,” kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Pemuda Theravada Indonesia (DPP PATRIA) Tanagus Dharmawan siaran persnya di Jakarta,  Senin (8/1/2010).

Menurut Tanagus, umat Buddha sangat menjunjung tinggi figur Budha. DPP PATRIA juga yakin keluarga mendiang Gus Dur juga berkeberatan.

“Kami pun yakin, keluarga dan para pendukung Bapak KH Abdurrahman Wahid akan berkeberatan akan hal ini, yang sangat terkesan merendahkan figur atau simbol agama Buddha,” lanjut Tanagus.

Pematung Gus Dur: Saya Tak Berniat Lecehkan Buddha

Meski patung Gus Dur yang menyerupai Buddha diprotes oleh umat Buddha, namun sang pematung, Cipto Purnomo, mengaku tidak berniat melecehkan Buddha.

“Saya saat menciptakan patung itu melihat bahwa patung itu adalah bentuk simbolis. Bukan maksud dan tujuan saya untuk melecehkan agama tertentu,” tegas Cipto di rumahnya, di Desa Blangkunan, Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (8/2/2010).

Cipto berkilah bahwa apa yang dilakukannya bukanlah pelecehan kepada Budha, tapi justru bentuk pujian kepada Budha, karena dia melihat adanya nilai-nilai kebaikan yang sama-sama muncul dari Buddha dan sosok Gus Dur.

“Gus Dur seperti kita ketahui, dengan umat lain tidak memusuhi, malah terjalin hubungan yang baik. Apalagi di negara kita banyak agama dan kepercayaan yang bisa diterima,” tegas Cipto.

Kekaguman Cipto terhadap Budha memang tak perlu diragukan lagi. Tahun 2009 lalu, Cipto adalah meraih rekor MURI sebagai pembuat patung Buddha terkecil di Indonesia berukuran 8x4x5 mm dari emas.

Cipto menceritakan, awal mula membuat patung ini adalah ajakan dari pemilik Studio Mendhut, Sutanto, dalam rangka memperingati 40 hari wafatnya Gus Dur. “Seminggu sebelum acara dilangsungkan di Studio Mendut, saya dihubungi Pak Tanto untuk membuat patung,” tegas guru SMP Muhammadiyah 1 ini.

Setelah memperoleh ide dan imajinasi, dia memilih sosok Buddha. Menurutnya, karya seni tercipta secara subjektif dari seniman itu berdasarkan imajinasi dan hasil pengamatan di lingkungannya.

“Saya dekat dan dibesarkan di lingkungan Candi Borobudur. Siapa yang tidak kenal dan tidak mengaguminya,” tegas Cipto.

Keluarga dan pendukung Gus Dur tak keberatan Gus Dur di”Budha”kan

Meski patung Gus Dur Budha itu kontroversial, namun keluarga Gus Dur sama sekali tidak keberatan dan bisa memakluminya sebagai bentuk ekspresi seni.

“Kita tangkap itu sebagai bentuk kecintaan seniman kepada Gus Dur,” kata menantu Gus Dur, Dhohir Farisi, Senin (8/2/2010).

Memang diakui Dhohir, tidak ada dari panitia atau seniman yang bersangkutan meminta izin mau membuat patung tersebut. Namun keluarga tidak mempermasalahkan.

“Tidak ada keberatan apa pun. Ya sudahlah, itu ekspresi seni,” kata Dhohir.

Suami Yenny Wahid ini menambahkan sudah diinformasikan oleh para seniman, mereka akan kembali mengadakan kegiatan serupa di Magelang untuk memperingati 100 hari wafatnya Gus Dur. Menurutnya, publik masih belum banyak tahu kalau Gus Dur juga dekat dengan komunitas seni.

“Selain sebagai kyai dan mantan presiden, beliau juga pernah menjadi Ketua Dewan Kesenian Jakarta,” kata Dhohir.

Bagaimana tanggapan Yenny Wahid soal patung Gus Dur itu? “Yenny juga sudah lihat gambarnya. Kita ketawa saja, ada patung Gus Dur pakai peci putih dll. Inilah ekspresi seni,” pungkasnya.

…Meski meyakini bahwa Gus Dur adalah Wali Allah, namun Nuril tidak mempermasalahkan jika ada seniman yang ingin membuat patung Gus Dur dalam bentuk apapun…

Dukungan patung Gus Dur berbadan Budha juga disampaikan oleh Gus Nuril, mantan komandan pasukan berani mati untuk Gus Dus. Meski meyakini bahwa Gus Dur adalah Wali Allah, namun Nuril tidak mempermasalahkan jika ada seniman yang ingin membuat patung Gus Dur dalam bentuk apapun, namun Nuril tidak mempermasalahkan jika ada seniman yang ingin membuat patung Gus Dur dalam bentuk apapun.

“Mau dipatungkan dalam bentuk apapun silakan, itu hak mereka,” tambahnya.

Resiko tokoh Islam berpaham Pluralisme

Menengahi kontroversi patung Gus Dur Budha tersebut, Abdurrahman Yusuf Chodori mengatakan, berbagai cara telah dilakukan masyarakat untuk tetap menghidupkan nilai-nilai yang diajarkan Gus Dur. Antara lain pluralisme, humanisme dan kebangsaan.

“Melalui para seniman, mencoba menuangkan ide kreatif tersebut melalui seni rupa dan patung,” kata Yusuf.

Yusuf menjelaskan bahwa para seniman sama sekali tidak bermaksud melecehkan Budha, tapi hanya mengabadikan pluralisme Gus Dur dalam bentuk patung.

“Sebetulnya niatan dari teman-teman seniman Magelang itu untuk menggambarkan tentang betapa sangat pluralisnya Gus Dur tanpa maksud lebih dari itu,” kata Gus Yusuf di Solo, Senin malam (8/22010).

“Waktu itu saya dimintai komentar dan saya pun menjawab Gus Dur tidak hanya milik orang Islam dan jika dilihat dari ekspresi seni itu wajar dan sah-sah saja,” lanjut dia.

…Apakah atas nama pluralisme dan seni, apakah orang diperbolehkan membuat patung badan Hanoman berkepala Gus Dur, padahal dalam pewayangan Hanoman berwujud kera putih…

Meski para pemahat patung itu tidak menjelaskan secara detil tentang paham pluralisme, tapi dari ekspresi patung Budha Gus Dur itu dapat ditangkap bahwa pluralisme menurut mereka adalah menyatukan (baca: mengoplos) paham suatu agama dengan agama lainnya. Makanya mereka patungkan KH Abdurrahman Wahid dalam bentuk sinkretisme antara kepala Gus Dur (Islam) dengan badan Budha (non Islam). Ini bisa diterjemahkan bahwa pluralisme menurut mereka adalah sinkretisme (penyampuradukan) antara Islam dan Budha, sehingga Gus Dur –yang ditokohkan sebagai ulama Nahdiyin– itu berkaki, bertangan, berbadan dan berhati nurani Budha tapi berotak Islam.

Atas nama pluralisme dan ekspresi seni yang menganggap Gus Dur sebagai milik semua agama, maka divisualisasikan dalam bentuk patung Budha berkepala Gus Dur.

Lantas bagaimana jika para penggemar pewayangan yang mengidolakan pluralisme Gus Dur mengekspresikannya sebagai pahlawan kaum tertindas seperti tokoh Hanoman? Apakah atas nama pluralisme dan seni, mereka juga diperbolehkan membuat patung badan Hanoman berkepala Gus Dur, padahal dalam pewayangan Hanoman berwujud kera putih? [taz, dari berbagai sumber]

http://voa-islam.net/news/indonesia/2010/02/09/3209/patung-budha-gus-durresiko-pluralismekiyai-disamakan-dengan-budha/

Komentar : Setelah dibuat Patung Budha Gusdur, Setujukah bila besok atas nama kebebasan seni dan kebebasan berekspresi dibuat patung Yesus Gusdur atau yang lainnya..??

Share Postingan ini Ke Facebook

19 Tanggapan

  1. wahhhh dasar kelompok pluralisme semua di atas namakan seni………..
    tapi asal jgn nabi kami n semua yg menyangkut islam saja kalian lecehkan,…demi Allah yg jiwa kami ada di tanganNya kami umat islam g akan rela…..
    btw kalau masalah MR Dur kalian anggap wali Allah,…..wkwkwkkwkwk buka mata lo semua,yg namanya wali Allah adalah orang yg paling takut sama Allah bkn yg berani lecehkan FirmanNya(Al qur’an) mengatakan Al qur’an kitab paling porno kalian anggap wali….yg ada juga walinya iblis laknatullah

  2. Sebagai sesama seniman patung, kami yakin seniman tersebut tidak bermaksud untuk melecehkan agama tertentu atau pihak tertentu, mereka melihatnya dalam kacamata yang positif. Kalau ada yang tersinggung, mohon dimaafkan …

    COKIE :

    Islam tidaklah mengharamkan sesuatu kecuali padanya ada bahaya yang mengancam agama, akhlak dan harta manusia. Orang Islam yang sejati adalah orang yang tanpa berfikir panjang langsung menerima perintah Allah dan Rasul-Nya meskipun belum mengerti sebab atau alasan perintah tersebut.
    Islam melarang patung dan gambar karena banyak mendatangkan bahaya di antaranya:
    1. Merusak ‘aqidah dan peribadahan. Contohnya: orang Kristen menyembah patung ‘Isa dan Bunda Maria serta salib. Orang Eropa dan Rusia menyembah patung pemimpin mereka, menghormati dan mengagungkannya.
    Orang-orang Islam telah meniru orang Eropa dalam membuat patung pemimpin mereka baik di negeri Islam Arab maupun bukan Arab. Para ahli thariqat dan tasawwuf (kaum shufi) membuat pula gambar guru-guru mereka yang diletakkan di muka mereka pada waktu shalat dengan maksud supaya lebih semangat dalam beribadah ketika melihat gambar-gambar tersebut. Ini adalah perbuatan bid’ah dan mengantarkan kepada kesyirikan. Bahkan kalau sampai meminta bantuan kepada patung atau gambar tersebut untuk mengkhusyu’kan shalatnya atau berdo’a kepadanya dan lain-lainnya maka ini adalah kesyirikan yang nyata. (Lihat sejarah kaum Nabi Nuh)
    2. Merusak akhlak generasi muda. Kita saksikan di jalan-jalan utama terpampang gambar-gambar telanjang yang memang sangat digandrungi oleh mereka sehingga dengan sembunyi atau terang-terangan mereka berbuat keji yang merusakkan akhlak mereka. Mereka sudah tidak lagi mau memikirkan agama, negara, jiwa kesucian, kehormatan dan jihad pun sudah luntur dari diri mereka.
    Demikianlah gambar-gambar itu menghias poster-poster, majalah, surat kabar dan buku iklan bahkan di pakaian pun terdapat gambar porno, belum lagi apa yang disebut blue-film.
    3. Membelanjakan harta di dalam kebathilan. Patung-patung tersebut dibuat dengan biaya mahal sampai jutaan rupiah, dan banyak orang yang membelinya untuk digantung di dinding rumah, demikian pula lukisan-lukisan orang tua yang sudah meninggal dibuat dengan biaya yang tidak sedikit, yang tentunya tidak bermanfaat sedikit pun bagi keluarganya yang sudah meninggal tersebut. Tetapi apabila dishadaqahkan dengan niat agar pahalanya sampai kepada yang meninggal dunia tentu akan bermanfaat baginya.

    Patung dan Gambar Menyebabkan Kesyirikan

    Mayoritas orang beranggapan bahwa patung-patung tersebut terlebih lagi gambar-gambar telah menjadi perkara yang halal karena tidak adanya orang yang menyembah/mengibadahi gambar-gambar dan patung-patung tersebut pada saat sekarang ini.
    Anggapan mereka ini tertolak dari beberapa sisi:
    1. Bahwasanya peribadahan terhadap patung-patung dan gambar-gambar senantiasa ada pada zaman ini. Kita lihat patung Nabi ‘Isa dan Ibunya, Maryam, diibadahi di gereja-gereja, sampai-sampai mereka ruku’ (membungkuk) kepada salib!!
    Bahkan ada semacam papan hias bergambar ‘Isa dan Maryam yang dijual dengan harga yang sangat mahal dan digantungkan di rumah-rumah agar bisa diibadahi dan diagungkan.
    2. Patung-patung para pemimpin di negara-negara yang maju secara material namun terbelakang secara spiritual, orang-orang membuka tutup kepala mereka untuk patung-patung tersebut dan membungkukkan badan ketika melewatinya. Di antara contohnya, seperti patung George Washington di Amerika Serikat, Napoleon di Perancis, Lenin dan Stalin di Rusia, serta patung-patung lain yang diletakkan di jalan-jalan, di mana orang-orang ruku’/membungkuk ketika melewatinya.
    Gagasan tentang patung ini menjalar ke sebagian negara-negara Arab. Mereka membebek orang-orang kafir dengan membangun patung-patung di jalan-jalan mereka. Dan patung-patung ini terus-menerus dibuat dan dipasang di negara-negara Arab dan negara-negara Islam lainnya. Wallaahul Musta’aan.
    Maka wajib mengalihkan dana pembuatan patung ini untuk membangun masjid-masjid, sekolah, rumah sakit dan lembaga-lembaga sosial sehingga manfaatnya lebih terasa dan tidak menjadi masalah bila menamakan bangunan-bangunan tersebut dengan nama para pemimpin itu.
    3. Sesungguhnya patung-patung ini nantinya setelah berlalu masa yang panjang, manusia akan membungkukkan kepala, mengagungkannya dan menyembahnya. Sebagaimana yang terjadi di Eropa, Turki dan negera-negera yang lainnya. Dan kaum Nuh telah mendahului mereka dalam perkara itu dengan mendirikan patung-patung para pemimpin mereka, kemudian mengagungkan dan menyembahnya. Waspadalah wahai kaum muslimin dari hal-hal yang akan mengantarkan kepada kesyirikan!!
    4. Sungguh Rasulullah telah memerintahkan ‘Ali bin Abi Thalib dengan sabdanya: “Jangan engkau biarkan sebuah patung pun kecuali engkau hancurkan dan jangan pula engkau biarkan kuburan yang ditinggikan kecuali engkau ratakan (dengan tanah).” (HR. Muslim)
    Dan dalam suatu riwayat: “Dan jangan engkau biarkan sebuah gambar pun kecuali engkau hapus.” (HR. Muslim)

    Gambar dan Patung Keduanya Haram

    Sebagian orang menyangka bahwa hukum haram itu untuk patung saja seperti yang terdapat pada zaman jahiliyyah, tidak mencakup hukum gambar. Pendapat ini asing sekali karena seolah-olah ia belum pernah membaca nash-nash yang mengharamkan gambar, seperti di bawah ini:
    1. Dari ‘A`isyah bahwasannya ia membeli bantal kecil yang ada gambar-gambarnya. Ketika Rasulullah melihatnya beliau berdiri di pintu tidak mau masuk. Maka ‘A`isyah mengetahui ada tanda kebencian di muka Rasulullah. Lalu ia pun berkata: “Ya Rasulullah, aku bertaubat kepada Allah dan Rasul-Nya, dosa apakah yang telah kuperbuat?” Rasulullah menjawab: “Bagaimana halnya bantal itu?” ‘A`isyah menjawab: “Saya membelinya agar engkau duduk dan bersandar di atasnya.” Kata Rasulullah: “Sesungguhnya orang-orang yang membuat gambar-gambar ini akan disiksa pada hari kiamat dan akan dikatakan kepada mereka: “Hidupkanlah gambar-gambar yang kalian buat itu!” Kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya rumah yang ada gambar-gambar (yang bernyawa -pent) di dalamnya tidak akan dimasuki malaikat.” (Muttafaqun ‘alaih)
    2. Sabda Rasulullah pula: “Manusia yang paling pedih siksanya di hari kiamat ialah yang meniru ciptaan Allah. Sedangkan para pelukis dan penggambar adalah orang-orang yang meniru ciptaan Allah.” (Muttafaqun ‘alaih)
    3. “Bahwasannya Nabi ketika melihat gambar-gambar di rumah, beliau tidak mau masuk sebelum gambar itu dihapus.” (HR. Al-Bukhariy)

    Gambar dan Patung yang Diperbolehkan

    1. Diperbolehkan gambar dan patung pohon, bintang, matahari, bulan, gunung-gunung, batu, laut, sungai, pemandangan yang indah atau tempat-tempat suci seperti Ka’bah, Madinah dan Masjidil Aqsha serta masjid-masjid yang lain, bila kesemuanya itu kosong dari gambar manusia atau hewan dan segala sesuatu yang mempunyai ruh.
    Dalil dalam masalah ini adalah ucapan Ibnu ‘Abbas: “Bila engkau harus menggambar atau membuat patung maka buatlah (gambar) pohon dan apa-apa yang tidak mempunyai ruh.” (HR. Al-Bukhariy)
    2. Gambar dan foto pada kartu identitas atau pasport, SIM dan perkara-perkara darurat lainnya. Hal ini diperbolehkan karena merupakan masalah darurat (suatu keharusan/keterpaksaan/sesuatu yang tidak dapat dihindari).
    3. Pemotretan gambar pelaku kriminal seperti pembunuh, pencuri dan lainnya untuk membantu penangkapannya agar dapat ditegakkan hukum qishash atas mereka. Demikian pula diperbolehkan untuk kepentingan ilmiyyah seperti kedokteran dan lainnya.
    4. Diperbolehkan bagi anak-anak perempuan untuk bermain dengan boneka dari kain perca yang berbentuk bayi kecil, sehingga anak-anak itu bisa memakaikan baju padanya, memandikan atau menidurkannya.
    Hal ini dapat menjadikan anak-anak ini belajar mendidik dan memelihara anak-anak setelah nantinya mereka menjadi ibu. Sedangkan dalil dalam permasalahan ini adalah ucapan ‘A`isyah:
    “Aku bermain-main boneka di sisi Nabi.” (HR. Al-Bukhariy)
    Tetapi, tidak diperkenankan membeli boneka-boneka asing/luar negeri bagi anak-anak terlebih lagi boneka-boneka perempuan yang nampak wajahnya dan terlihat tubuhnya (terbuka auratnya) karena anak-anak perempuan akan menirunya sehingga nanti akan merusak masyarakat dengan cara berpakaian yang seperti itu. Selain itu dengan membeli boneka-boneka import ini hanya akan mengalirkan uang ke negeri-negeri asing dan Yahudi.
    5. Diperbolehkan gambar yang dipotong kepalanya sehingga tidak menggambarkan makhluk bernyawa lagi tetapi seperti benda mati. Malaikat Jibril berkata kepada Rasulullah mengenai gambar: “Perintahkanlah orang untuk memotong kepala gambar itu.”
    Wallaahu A’lam. Diringkas dari kitab Kaifa Nurabbii Aulaadanaa dan Taujiihaat Islaamiyyah li Ishlaahil Fard wal Mujtama’ dengan beberapa perubahan.

  3. Berarti gusdur lebih hebat dari sun go kong tak perlu melewati 99 rintangan dan 33 kesulitan sudah dapat menjadi budha

    COKIE :

    huzzzz….
    🙂 😀
    yang jelas hebat karena kebal hukum… 🙂

  4. klo patung buda bermuka GUSDUR itu klo didunia internet jenenge CRIME CYBER, tp klo di dunia seni patung namanya REKAYASA PATUNG krn gak proposional … salah pasang badan…

  5. huhuhuhuhuhuhuhuhuh………jangan……gus itu tokoh idola saya…..gak ada duanya…..

  6. Bismillah,

    Di blog ini banyak gambar. Bukankah gambar makhluk bernyawa adl haram, akhi ?

  7. musibah…. musibah terbesar adalah kebodohan, menimpa sebagian pendukung gus dur.
    http://singgahsejenak.wordpress.com

  8. menhir,mbis,ototeman (totem),jimat de es be adalah pengenangan manusia atas manusia padahal amalan anak adam terputus begitu ruhnya meninggalkan badan.Kecuali 3 hal. Makanya cerita ttg orang yg sudah mati hal baiknya saja ! Boleh ndak mbuat patung kayak gitu, jawabnya BOLEH lha wong mau kafir aja boleh asal siap nanggung resiko TETAPI HAL TSB (Perihal patung) TIDAK DIKENAL DALAM TRADISI ISLAM, Lha kita masih menjunjung keislaman kita atau mencampakkannya, Hormat kepada makhluk melalui ucapan salam bukan gerakan badan ! Gerakan badan dan sujud hanya untuk Allah swt !

  9. ach ada-ada aja..
    AR Wahid mau jadi wali Allah atau mau jadi nabi terakhir….. biarin aja, yang jelas Islam sudha disempurnakan Allah sebagai agama rahmatan lilalamin dan Muhammad SAW adalah utusan terakhir..

    lama2 itu patung disembah oleh mereka yg nyebut dirinya pluralis sebagai tuhan mereka

  10. Mungkin saking cintanya sama Gus Dur kali, ya gak papalah yang penting orang Islam jangan terpancing emosi

  11. Pelecehan.

  12. Satu saat ada patung Muhammad bin Abdulah,
    sepertti kita kartun nabi Muhammad yang dibuat di Norway. Dan kita akan lihat bila patung Muhammad dibuat nanti, disitu kita akan lihat wajah-wajah islam akan narkis karena kita mengenal jika islam di usik setiap hari pasti iman mereka akan runtuh dengan mieistand satu dos dan akan sama dengan kaabah yang hitam di Mekah.

  13. Satu saat ada patung Muhammad bin Abdulah,
    sepertti kitalihat kartun nabi Muhammad yang dibuat di Norway. Dan kita akan lihat bila patung Muhammad dibuat nanti, disitu kita akan lihat wajah-wajah islam akan narkis karena kita mengenal jika islam di usik setiap hari pasti iman mereka akan runtuh dengan mieistand satu dos dan akan sama dengan kaabah yang hitam di Mekah.

  14. apa apan ini TIADA KEMULIANAN TANPA ISLAM ISLAM itu bisaya meleceh kan agama orang lain saja sudah tidak tau terima kasi dan bisa ya meleceh kan agama orang lain saja

    patung BUDDAH itu sangt di hormat bagi agama BUDDAH

    agama BUDDAH itu bukan menebah patung tapi patung itu sebagai sombol agama BUDDAH walapun sembayang tidak ada patung tidak apa2x aku ingakan agama BUDDAH ITU TIDAK MEYEBANG PATUNG !!!!!!!

  15. patung buddha bukan lah sarana untuk meminta2 seperti pengemis, karena itu adalah benda mati. patung buddha itu hanyalah simbol dan benda untuk mengingat seperti itulah sosok budha. tapi jangan disalah artikan bahwa umat buddha itu menyembah dan meminta minta dan merengek2 minta kaya atau dapat jodoh dll hanya karena di altar umat buddha bersujud di depan patungg budda. umat buddha hanya bersujud di hadapan patung buddha karena atas jasa2NYA telah memberikan ajaran yang luar biasa bagi umat manusia.
    tidak ada patung pun umat buddha masih bisa sembhayng karena masih bisa mengingat ajaran2 NYA yang agung.

    ‘agama buddha bukanlah agama yang penyembah patung karena itu hanyalah benda mati, PATUNG BUDDHA ADALAH SEPERTI BENDERA MERAH PUTIH YANG HANYA MENJADI SIMBOL DAN TAK PERNAH AKAN MENJADI SARANA UNTUK MEMINTA MINTA DAN UNTUK MENYEMBAH BERHALA, KALAUPUN ORANG LAIN MENGANGGAP PATUNG BUDDHA SEBAGAI OBJEK PERSEMBAHAN MAKA BAGAIMANA DENGAN SANG SAKA MERAH PUTIH YANG KITA HORMATI SAAT UPACARA APAKAH AITU JUGA MENYEMBAH BERHALA???????????????????????
    ANEH2 WAE

  16. BATU HITAM ATAU HAJAR ASWAT DIDALAM KA`BAH ITU BUAT APA IA? BUKANKAH ITU YG SEMBAH KARENA SEMUA MUSLIM HARUS MENGHADAP KIBLAT ATAU ARAHNYA KA` BAH ? ITU MUSRYK BUKAN? KENAPA BATU ITU GA DIBUANG AJA !

  17. YANG SAYA TAHU TOKO2 MILIH ORANG ARAB RATA2 JUAL MINYAK UNTUK ISI BENDA2 YG ADA KODAMNYA MINYAKNYA MAHAL2 , JUGA JUALIN BAMBU BUNTET, KERIS2 KECIL IA MACAM BENDA2 JIMAT KATANYA MUSRYK KOQ PADA JUALAN BEGITUAN APALAGI ARAB PAKARNYA ISLAM……..ANEH IA PADA BILANG MUSRYK2 TAPI PELAKU2NYA PARAPAKARNYA…….SAMA SEPERTI PELAKU KORUPSI RATA2 ORANG2 PENDIDIKAN DAN TAU AGAMA……MMMM KADANG MEMALUKAN SERING ORANG2 YG NGAKU ISLAM TAPI KELAKUAN NAUJUBILAMINJALIK….

  18. Kemana ulama-ulama NU? Padahal membuat patung manusia (makhluk hidup) saja sudah di haramkan dalam Islam apalagi jika seorang ulama NU (almarhum lagi) dibuat patung dan dibuat sebagai dalam bentuk tokoh agama budha, astaqfirullah…..! Berdosa besarlah semua ummat NU (juga keluarganya) membiarkan hal ini terutama ulamanya…!

  19. bubarin aja link nih….cuma bikin perpecahan aja…

Tinggalkan komentar