Islam yes , Negara Islam ??


Sungguh menyesakkan dada melihat pelecehan Bung Thamrin A. Tamagola terhadap aturan Allah SWT (syariah Islam) dalam sebuah diskusi di TVone (Kamis malam , 03/07/2008). Diskusi hangat yang mengambil tema “Islam yes , Negara Islam ?” banyak menyoal penerapan syariah Islam oleh negara. Dengan mengambil kasus Perda yang diklaimnya sebagai berbau syariah Bung Thamrin berusaha keras membangun opini sesat . Seolah-olah syariah Islam mengancam wanita , merugikan wanita. Diambillah contoh kasus, wanita dilarang keluar di malam hari , padahal hanya membeli sesuatu.

Sebenarnya tidak ada yang disebut dengan perda syariah Islam sekarang ini . Tidak pernah ada aturan di daerah yang disebut perda syariah. Bahwa ada aturan yang diambil dari nilai-nilai Islam itu benar, namun perlu dicatat perda itu diterapkan bukan karena berdasarkan syariah Islam . Perda itu disahkan oleh DPRD. Artinya, perda itu diterima karena mayoritas anggota DPRD mensahkan lewat mekanisme yang demokratis.

Tentu saja tidak tepat menolak syariah Islam , hanya dengan kasus perda yang diklaim berbau syariah. Kami ingin sampaikan syariah Islam bukan sekedar kewajiban kerudung, larangan terhadap pelacuran, atau larangan berkholwat. Mereka yang menolak syariah Islam sering kali terjebak pada apa yang disebut logika fallacy of composition, mengambil kasus-kasus yang tidak utuh , bahkan tidak bisa sepenuhnya disebut syariah Islam, untuk membangun citra negatif penerapan syariah Islam oleh negara.

Sebagai contoh tentang wanita keluar malam. Hukum asalnya sendiri tidak ada larangan wanita untuk keluar malam. Boleh saja dia keluar untuk keperluan tertentu, ke warung atau ke tetangganya. Namun kalau keluarnya wanita keluar rumah di malam hari mengancam keamanan dan kehormatannya , negara yang bertanggung jawab kepada rakyatnya justru harus melarang dan mencegahnya. Jangankan wanita, laki-laki keluar malam tapi mengancam nyawanya, sah-sah saja negara yang tidak ingin warganya celaka melakukan larangan. Perlu digaris bawahi larangan muncul karena ada sesuatu yang mengancam nyawa atau kehormatan wanita tersebut, bukan keluar rumahnya. Disisi lain, pro sekuler tidak melihat bagaimana menyedihkannya nasib wanita dibawah sistem sekuler. Ekploitasi terhadap wanita terjadi dimana-mana baik secara seksual maupun ekonomi.

Seharusnya kita lebih utuh melihat syariah Islam. Berdasarkan syariah Islam , negara wajib menjamin kebutuhan sandang, pangan, dan papan perindividu masyarakat yang menjadi warga negara, baik muslim maupun non muslim. Kalau ada rakyatnya tidak makan atau tidak punya rumah , berdasarkan syariah Islam negara wajib memenuhi kebutuhan itu dengan gratis. Dalam pandangan syariah Islam negara wajib menjamin pendidikan gratis dan kesehatan gratis bagi seluruh warganya baik muslim maupun non muslim. Sekali lagi ,What’s wrong with syariah ?

Syariah Islam juga mengatur masalah kepemilikan antara lain pemilikan umum (milkiyah ‘amah). Dimana kepemilikan umum ini adalah milik rakyat dan tidak boleh individu (swasta) apalagi asing untuk memilikinya. Berdasarkan ini listrik, air, hutan adalah milik umum yang tidak boleh dimiliki individu(swasta). Pemilikan individu atau swasta pada bidang strategis ini akan menyebabkan terganggunya kepentingan umum.

Termasuk dalam pemilikan umum adalah barang-barang tambang dalam jumlah yang besar seperti minyak, batu-bara, emas. Dilarang bagi individu atas swasta memilikinya. Tambang itu harus dikelola dengan manejemen yang baik, transparan, profesional oleh negara dan hasilnya diserahkan untuk rakyat. Jelas ini merupakan pemasukan negara yang sangat besar. Negara bisa menggunakannya untuk pendidikan dan kesehatan gratis. Syariah Islam mengatur hal itu.

Syariah Islam menjamin keamanan rakyatnya dengan memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku pembunuhan yakni hukuman mati. Pemilikan individu yang diperoleh seseorang dengan kerja keras dan halal dijaga oleh Islam, pelaku pencurian akan diberikan sanksi tegas yakni potong tangan. Dengan catatan, dia mencuri lebih dari 1/4 dinar dan mencuri bukan karena lapar. Kalau dia mencuri karena lapar , negara tidak boleh menghukumnya. Negara justru harus memberikan dia makan. So,What’s wrong with syariah ?

Pelaku korupsi pun diberikan sanksi tegas oleh negara. Bisa sampai hukuman mati. Bukan hanya sanksi , segala hal yang mengantarkan kepada terbukanya peluang untuk korupsi ditutup. Berdasarkan syariah Islam, seseorang tidak boleh memberikan hadiah kepada hakim atau pejabat negara. Suap menyuap dilankat Allah dan dilarang dengan sanksi yang tegas. Umar bin Khoththob saat menjadi Kholifah memerintahkan siapapun pejabat harus dihitung kekayaannya sebelum menjabat. Pada akhir jabatannya, dihitung lagi. Kalau ada yang berlebih dari yang sepantasnya dia terima, harus dipertanggung jawabkan. Negara boleh saja mengambil uang yang tidak jelas itu. Ini adalah syariah Islam .

Argumentasi lain yang dibangun untuk menolak syariah Islam dengan mengatakan syariah Islam seakan-akan hanya untuk kelompok tertentu.Tentu saja yang dimaksud adalah Islam. Bung Thamrin mencontohkan UU Migas yang dibatalkan oleh MK, karena tidak memihak kepada rakyat. Padahal UU Migas muncul karena kebijakan negara yang sekuler-kapitalis. Lagi-lagi ini terjadi salah paham terhadap syariah Islam. Bukankah syariah Islam itu rahmatan lil ‘alamin ? baik bagi seluruh alam , seluruh manusia, tidak pandang dia muslim atau non muslim. Mungkinkah syariah Islam yang bersumber dari Allah yang memiliki sifat ar rahman (Maha Pengasih) ar rahim (Maha Penyayang) itu akan mencelakakan manusia.

Sesungguhnya penerapan syariah Islam adalah untuk kebaikan seluruh warganya baik muslim dan non muslim. Kewajiban negara menjamin sandang, pangan, dan papan indidu rakyat, bukan hanya muslim tapi juga non muslim. Pendidikan dan kesehatan gratis bukan hanya untuk muslim tapi juga non muslim. Bahkan warga non muslim yang dalam syariah disebut Ahlul Dzimmah dijamin keamanannya oleh negara. Sampai-sampai Rosulullah saw mengatakan siapa yang menyakiti ahlul dzimmah , berarti menyakitiku.

Bung Thamrin sepertinya sangat kritis terhadap syariah Islam. Tapi agak kurang kritis terhadap sistem sekuler yang diadopsi Indonesia saat ini. Padahal sistem sekuler -yang dibangga-banggakan Bung Thamrin ini- telah menjadi dasar yang kokoh bagi penerapan sistem Kapitalisme. Hal itu terjadi karena agama tidak boleh campur tangan dalam masalah ekonomi, politik, atau pendidikan. Akibatnya negara diatur oleh sistem kapitalisme.

Kita lihat sendiri bagaimana hasilnya. Kemiskinan meningkat akibat liberasisasi sektor migas yang berimbas pada kenaikan BBM. Beban masyarakat bertambah akibat mahalnya pendidikan dan kesehatan setelah diliberalisasi. Kekayaan alam kita dirampok oleh asing atas nama free market dan investasi asing, sebaliknya rakyat miskin dan busung lapar.

Kalau Bung Thamrin menolak syariah Islam hanya karena berasal dari kelompok Islam, bung Thamrin juga seharusnya menolak sistem sekuler-kapitalisme yang juga berasal dari satu kelompok masyarakat seperti Bung Thamrin yakni kelompok sekuler. Bung Thamrin juga seharusnya melihat ketika agama tidak boleh campur tangan dalam masalah kenegaraan, aturan kapitalisme yang berasal dari segelintir orang (para milik modal) lah yang diterapkan. Terjadilah tirani minoritas atas nama suara mayoritas.

Sering kali kelompok sekuler sangat alergi terhadap syariah Islam kalau diterapkan negara. Pertanyaan kritis, kenapa anda hanya mempersoalkan kalau syariah diterapkan oleh negara ? Sebaliknya melegalkan sekulerisme,kapitalisme, diterapkan oleh negara ? Cara pandang ini jelas tidak obyektif. Menolak syariah Islam diterapkan negara ,hanya karena berasal dari Islam sungguh tidak obyektif. Sementara ide-ide Kapitalisme yang sebenarnya berasal dari pemikir-pemikir Barat diterima dengan lapang dada tanpa sikap kritis.

Bahwa umat Islam membutuhkan negara Islam , sebenarnya bisa dimengerti. Sebab, sistem apapun pastilah membutuhkan negara, sebab negaralah yang memiliki otoritas ,legalitas, dan kekuatan memaksa. Sistem kapitalisme untuk bisa diterapkan jelas butuh negara yang berdasarkan kapitalisme. Untuk bisa menerapkan sosialisme jelas butuh negara yang berasas sosialisme. Logika ini sangat sederhana. Artinya, tidak akan mungkin syariah Islam secara menyeluruh bisa diterapkan tanpa legalitas negara. Penentuan mata uang berdasarkan emas (dinar), tidak bolehnya tambang emas dan minyak dikuasai oleh asing, kewajiban untuk menjamin kebutuhan masyarakat pasti membutuhkan negara. Termasuk memberikan sanksi bagi pezina, penjudi, pencuri, pemerkosa, pembunuh, tentu butuh legalitas negara yang memaksa. Jadi kalau umat Islam membutuhkan negara Islam adalah normal-normal saja. Apalagi kalau rakyat menghendaki, tentu tidak ada alasan untuk menolaknya .

Ironisnya, Bung Thamrin menyalahkan agama. Menurutnya agama gagal menyelesaikan persoalan kemiskinan komunitas umatnya . Kalau agama yang dimaksud bung Thamrin adalah Islam, jelas tuduhan anda salah alamat. Bagaimana mungkin anda menyalahkan Islam, padahal negara saat ini tidak menerapkan syariah Islam.

Apalagi, masalah kemiskinan jelas tidak bisa diserahkan kepada komunitas umat beragama . Penyelesaikan persoalan kemiskinan membutuhkan kebijakan politik. Menghentikan kebijakan yang membolehkan asing menguasai tambang emas dan minyak kita jelas butuh kekuatan dan kebijakan politik. Kenaikan BBM adalah kebijakan politik yang bisa dihentikan juga dengan kebijakan politik. Kalau Bung Thamrin ingin melihat bagaimana Islam menyelesaikan persoalan kemiskinan, seharusnya Bung Thamrin bisa menerima syariah Islam diterapkan oleh negara. Sebab tanpa negara yang menerapkan syariah Islam tidak akan bisa diwujudkan secara total.

Perlu kami tegaskan semua cara pandang seperti Bung Thamrin adalah cara pandang sekuler. Dimana agama hanya diakui dalam masalah indivual, moral, atau ritual. Sebaliknya agama harus dijauhkan dari persoalan politik, ekonomi, dan ketatanegaraan lainnya. Padahal sekulerisme telah menimbulkan bencana yang luar biasa. Seharusnya yang disalahkan adalah sekulerisme yang menjadi asas dari sistem kapitalisme. Inilah yang menjadi pangkal bencana yang menyusahkan masyarakat. Bukan syariah Islam. Jadi kegigihan siapapun menyalahkan syariah Islam dan sebaliknya membela sekulerisme membuat posisinya harus dipertanyakan. Apakah anda berpihak kepada rakyat atau tidak ? (Farid Wadjdi)

13 Tanggapan

  1. wah manstaff tulisannya, saya juga mengikuti dengan hati-hati penayangan acara tersebut…memang bung thamrin terlalu rigid dan dangkal memandang syariah Islam, saya lebih menyebut profesor tersebut sebagai bagian dari barisan islamphobia, terlebih lagi banyak kata yang disensor sehingga konotasi yang hadir adalah kurang menyenangkan….

    banyak orang, bahkan teramat banyak yang tidak mengerti tentang Islam, sehingga pemikirannya tercemari dari media yang seringkali tidak berimbang, apalagi pendapat seorang pakar seperti bung thamrin…

    namun demikian saya berpendapat tetaplah berjuang, karena kenyataan ini lebih kepada sunatullah, bahwa usaha menuju kebaikan memang membutuhkan tenaga ekstra….

    sebagai penghargaan kepada anda, kiranya tulisan ini saya terbitkan di blog saya…
    hidup Islam, junjung tinggi harga diri Islam, Allahu Akhbar!!!!

  2. Ketika agama membenarkan laki-laki mempunyai istri 4 pada waktu yang sama, bukankah itu tanda bahwa wanita dipandang rendah??? Laki-laki dan wanita punya derajat yang sama. Kalau laki-laki punya hak untuk beristri 4 kenapa perempuan tidak?? Kenapa Islam selalu ribut kalau ada wanita yang menjadi calon Presiden? Apa salahnya? Bukankah itu contoh yang konkrit bahwa Islam tidak menggargai wanita sama dengan pria?

    Mari kita berkaca terhadap negara-negara yang menamakan diri negara Islam. Ada yang sejahtera dan damai? Dimana?

    Lihat siapa yang tersangka memcipta bom baru-baru ini di Sumatra. Bukti berbicara lebih jernih dibanding kata-kata. BUKTI BUNG!!!!!

  3. Laki laki boleh memiliki istri 4, sedangkan wanita tidak boleh
    KENAPA????

    Kami akan jawab pakai logika aja, nggak perlu pakai dalil soalnya mas darwin non muslim

    “Kalau misalnya ibu mas Darwin Simanjorang mempunyai suami 4, saya mau tanya kira kira mas darwin anak dari bapak yang mana?”
    bingung khan..
    terus tidak bisa dipungkiri, bahwa jumlah wanita itu lebih banyak daripada laki laki, kalau kita mempunyai adik atau kakak perempuan yang nasibnya “kurang beruntung” sehingga belum mendapatkan pasangan hidup/suami. akan lebih baik menjadi istri dari laki laki yang sdah punya istri daripada menjadi “barang milik umum”

    Islam sangat menghargai wanita, bahkan disebutkan Surga itu ada ditelapak kaki ibu.

    Terakhir saya juga mau bertanya, siapa yang menciptakan bom, untuk membantai rakyat Irak, Afganistan, dan Palestin. Yang korbannya bukan cuma ribuan,tapi ratusan ribu bahkan jutaan orang yang tidak berdosa. siapa coba.

    Islam sangat mengutuk tindakan terorisme, baik yang dilakukan oleh orang yang ngaku Islam atau yang dilakukan oleh orang non Islam.

    kalau kita lihat aksi2 teror yang dilakukan mereka ( teroris ) hanya reaksi dari yang dilakukan oleh teroris2 kelas kakap ( AS , Israel dll )

  4. to Darwin,
    melihat masalah jangan satu sisi, saya bukan orang alim dan juga bukan orang yang sok suci, masih buat dosa, mungkin juga nanti akan berbuat dosa, tapi kalau mau bicara harus pandai menempatkan diri dan melihat permasalahan dari segala sisi.

    Pada intinya postingan Darwin lebih ke arah menyudutkan islam, kalau berani seharusnya membahas masalah tersebut, apa yang tidak dipahami boleh ditanyakan, kalau langsung menyudutkan tidak ada gunanya, cara berpikir orang berilmu dan dewasa tidak seharusnya demikian.

    Postingan Darwin dijawab secara logika pun gampang, sebagaimana yang dijawab baguscokie, tetapi kalau mau tau kenapa aturan tersebut berlaku dan apa dampaknya terhadap masyarakat mungkin diskusinya jauh lebih menarik…

    Terkait dengan postingan utama, saya udah buat blognya di tvone, dan secara ilmiah debat yang terjadi, si professor sih malah lebih kelihatan omong nyerocos tanpa argumen dan fakta yang jelas, jelas sekali lebih menonjolkan analisa rasional saja.

    Please deh…. saya yakin baca stastistik terbaru Indonesia aja si professor pasti tidak melakukan… akibatnya di layar kaca lebih kelihatan membela diri asal kelihatan benar saja…

  5. Pancasila adalah sudah sumber dari segala sumber hukum, ngapain pakai acara bikin bikin perda syariat. ingat sila dalam pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. kuncinya adil khan? kalau hukumnya hukum islam, jadinya nggak adil dong
    telah terbukti di tangerang orang ditangkep dikira psk hanya karna mau beli susu malem malem buat anaknya. lihat buktinya
    untung aku nggak tinggal di situ kalau iya pasti tiap malem ditangkep karna pulang kerja malem

  6. Sumber dari segala sumber hukum yang benar adalah Al Quran & Hadist
    semua permasalahan dibahas didalamnya
    Masalah perda Syariat, kebetulan kami tinggal ditangerang juga, jadi bisa merasakan manfaatnya.
    Sekarang nggak ada preman preman yang mabuk dipinggir jalan yang dulu meresahkan warga dan orang lewat

    kalau mbak Stevani takut dikira psk dan takut ditangkap satpol PP, ya pakai kerudung aja. khan nggak mungkin psk pakai jilbab.
    kalau mbak stevani nasrani, kenapa nggak mencontoh pakai kerudung seperti bunda maria ( kami menyebutnya Siti Maryam ).

  7. perda syariat Islam berlaku buat umat islam, dimana rasa ‘bertentangannya’ dengan sila kelima? Rasa adil dalam Pancasila kan bukan berarti rasa adil yang diukur dari ‘seorang’ rakyat, atau rasa ‘adil’ yang diukur oleh segolongan orang, nah terkait perda syariat Islam, seharusnya perda tersbeut membawa semangat bahwa penerapannya adalah untuk kalangan yang beragama Islam, mungkin sedikit mengatur untuk kerukunan umat beragama, yang saya yakin sekali tidak akan bertentangan dengan Ajaran Agama Islam sendiri karena perda tersebut disusun berdasarkan pada AL Quran dan Sunnah, seharusnya tidak ada pertentangan dari kalangan umat Islam sendiri mengenai perda syariat Islam tersebut. Dimana rasa tidak adilnya bagi umat Islam?

    Yang ramai justru kalangan di luar Islam, padahal yang tidak beragama Islam tidak diwajibkan berjilbab, hanya perlu menghormati cara berpakaian di kalangan umat Islam sebagai bagian dalam masyrakat secara sosial.
    Jika yang dihebohkan kesalahan ‘kecil’ sebagaimana yang disebutkan mbak stevani, sebagai ilustrasi dapat dikatakan banyak produk hukum kita yang digunakan secara tidak ‘normal’ untuk melibas rakyat Indonesia ini sendiri yang dikatakan dalam rangka sebagai menegakkan hukum, banyak banget, ngga usah dihitung, buktinya maling ayam ama koruptor hukumannya gak jauh beda tapi efeknya jauh banget…. belum lagi kesalahan aprat kepolisian kita dalam ‘menangkap’ seorang pelanggar hukum, banyak banget…. melanggar lalu lintas saja misalkan, sering kan seseorang gak salah disalah-salahin atau paling sering banget gak sengaja salah toh juga tetap aja ditangkap, itu kan wujud salah tangkap dan salah tuduh.

    Artinya apa, kalau membicarakan orang, ngga ada yang bener, tetapi membicarakan produk hukum seharusnya dilihat semangat yang dibawa… membersihkan hal-hal yang tidak baik, menjaga agar masyarakat ini aman secara sosial, jangan penyakit masyarakat dijaga, hukum yang men jaga masyarakat dari penyakit2 tersebutlah yang perlu dijaga.

  8. Mengapa syariat Islam menjadi semacam phobia di masyarakat kita? Itu karena adanya muslim keras.
    Kuncinya cuma disitu saja, islam lil rahmatin, subhanallah!.

    =======

    COKIE :

    Kenapa syariat Islam belum bisa tegak, karena ada orang2 yang ngaku islam yang berpikiran liberal.
    masuklah islam secara kaffah…
    “…Apakah kalian beriman dengan sebagian kitab dan mengkufuri sebagian yang lain.?” (Al-Baqarah 85)

  9. Ckakakak,si tamrin gak bisa bedakan mana syariat islam& perda.(peraturan daerah).Kalau perda pasti mengacu pd hukum positif diatasnya.(tau khan,jijik nyebutnya).Syariat islam kalo di terapkan gak didaerah aja,tp seluruh dunia dan jg gak perlu harus dibahas mau atau tdk melaksanakannya melalui DPR/LEGISLATIF,HUKUM ALLAH WAJIB DIJALANKAN,BUKAN DITAWAR2 BUNG

    ======

    COKIE :

    maklum mas, ngototnya membela kepentingan tertentu jadi walaupun sudah tau salah ya lanjut aja.
    kata orang jawa : ” mending mati umuk daripada mati ketekuk”
    biar salah yang pentiing sombong

  10. Kalau mau menerapkan hukum Islam di Indonesia, mari berjuang lewat jalur yg sudah ada. Jangan koar2 mulu, malu kita bung!

    ======

    COKIE:

    Sudah bung, contohnya dengan banyaknya perda perda syariah
    itu khan diperjuangkan lewat jalur yang ada to.??

  11. @stevani
    Bukannya dengan di tangkep jadi jelas itu PSK ato bukan?? kan kalo ketemu/ketangkep lagi pasti udah tau kan orangnya(kan datanya udah di minta), masa iya ditangkep untuk yang kedua kalinya???
    Kalo stevani bekerja pulang malem.. knapa takut di tangkep?? emangnya stevani PSK gitu?? koq takut di tangkep???
    emangnya kl di tangkep knapa?? bakalan mati gitu??di pukuli ato di aniaya gitu?? kl memang bukan PSK pasti jelaslah, dibebaskan, tapi kl yg ditangkep PSK, bukannya jadi baik untuk PSK itu sendiri?? dia di ajarkan untuk mandiri, bisa menjahit,memasak, dan diajarkan keahlian lainnya kan???
    mohon di pikirkan dengan pikiran terbuka.. terima kasih.

  12. Ttg Bung Tamrin Tamagala, Saya tidak bisa menyalahkan dia. Mungkin yang dimaksud beliau adalah tidak setuju dengan Undang-Undang yg membatasi perempuan sebagai warga negara. namun pembikin Undang-undang berdalih agama, akhirnya agama yg tercoreng. Banyak macam sesuatu yg jelek beralaskan agama untuk mendapatkan dukungan malah membuat image agama tersebut menjadi jelek. mas bagus cokie ini knapa tidak bisa membuka mata untuk melihat data sensus tentang jumlah perbandingan laki dan perempuan, kan bisa dibuka juga lewat internet. syukur2 kalo bisa dianalisa dengan statistik.

Tinggalkan komentar