Definisi Pahlawan & Teroris ala TV OON


Di depan sekolah yayasan Merdeka Bangsa di kota Jakarta pada suatu pagi, seorang anak diserang oleh anjing liar. Seorang pemuda yang kebetulan sedang lewat disana langsung menolongnya. Setelah bergumul beberapa saat dengan anjing liar itu, akhirnya ia terpaksa mencekik anjing itu hingga mati. Seorang wartawan TV yang melihat kejadian itu, langsung mengabadikannya dengan kamera untuk berita malam.

Sambil mendekati si penolong wartawan itu berkata, “Halo, saya seorang wartawan dari TV OON, saya sangat mengagumi perbuatan anda. Menurut saya kepahlawanan anda patut untuk berita kami manti malam dengan judul ‘Pelajar Merdeka Bangsa Pemberani Selamatkan Bocah'”. “Oh, saya bukan pelajar disini”, kata si pahlawan. “Kalau begitu judulnya akan saya ganti menjadi ‘Warga Jakarta Pemberani Selamatkan Bocah'”, kata si wartawan. “Tapi saya juga bukan orang Jakarta”, kata si pahlawan lagi. Saat ditanya siapa dirinya sebenarnya, si pahlawan menjawab, “Saya Jafar, dari Ngruki Solo.”

Malam harinya, TV OON, di kabar malam memberitakan sebuah berita heboh dengan judul : ‘Fundamentalis Muslim Solo Mencekik Leher Anjing Hingga Mati – Polisi Sedang Menyelidiki Keterkaitannya Dengan Jaringan Dulmatin, TV OON akan melakukan wawancara dengan Almarhum Dulmatin besok’. ( hehehehe kalau benar kayak gini tv nya oon gak..? )

Cerita diatas HANYA FIKTIF di modif dari cerita di situs swaramuslim ( sekarang sudah tidak ada ) kesamaan/kemiripan nama hanya untuk intro dari kekecewaan saya pada media massa  yang selalu memblow up isu teror, seakan kaum teror ini selalu mengancam dan berserakan di mana-mana. Saya termasuk orang yang jengkel terhadap pemberitaan media (yang jelas diarahkan oleh asing dan intelejen). Betapa tidak? Mereka selalu mengatakan bahwa teror tidak berkaitan dengan islam. Tapi, pada saat yang sama, mereka jelas-jelas mengait-kaitkan, atau membuat-buat kaitan antara islam dengan teror.

Silahkan Baca :

~ Media Massa Menggiring Opini Bahwa Islam Memang Teroris

~ Sikap Muhammad Syarif Berubah Setelah Masuk Pesantren di Solo

~ Mempertanyakan Independensi TV-ONE: Antara ‘Teroris’ & Lumpur Lapindo 

~ TV ONE TVNYA DENSUS 88?

~ Perampokan CIMB Niaga, Penggiringan Opini ‘Terorisme’

Tinggalkan komentar